Pemerintah Bombana Mulai Melirik Potensi Sektor Pariwisata - Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) dapat menjadi salah satu daerah potensi tujuan wisata dunia di Indonesia karena memiliki kawasan pariwisata menarik.
"Saya sudah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan dunia melihat tempat-tempat wisata yang dikunjungi banyak wisatawan, ternyata Bombana tidak kalah menarik," kata Konsultan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Bombana, Dr Margono Setiawan, di Rumbia, Minggu.
Menurut Setiawan yang juga dosen di Universitas Brawijaya Malang ini, untuk mengembangkan pariwisata di Bombana, pemerintah setempat harus membagi kawasan wisata menjadi tiga kategori berdasarkan tipologi wilayah penghasil tambang emas dan nikel itu.
"Sesuai tipologi wilayah Bombana, maka kawasan pariwisata dapat dibagi tiga yakni kawasan wisata bahari, kawasan wisata alam dan kawasan wisata situs sejarah," ujarnya.
Kawasan wisata bahari meliputi kawasan Pulau Sagori, Pulau Bakau, Pulau Motaha, Pantai Landulu, Pantai Puurano, Pantai Lamere, Pantai Tapuahi dan Pulau Basa.
Selain itu, kawasan wisata alam meliputi Goa Watuburi, Danau Ponu-ponu, Air Terjun Lameroro, Air Panas Larete, Air Terjun Sangkona, Tahiite, Gunung Watunsangia, dan Gunung Sampampolulu.
Sedangkan kawasan wisata situs sejarah meliputi Benteng Tawulagi, Benteng Wasauri, Benteng Tuntuntari dan Benteng Mata Rapa.
"Pada kawasan wisata bahari, dapat dikembangkan wisata selam karena kawasan tersebut merupakan kawasan konservasi sumberdaya perikanan yang didalamnya terdapat beragam jenis terumbu karang yang sangat indah," katanya.
Menurut dia, di kawasan wisata bahari ini masih dijumpai tutupan karang hidup sekitar 50 hingga 70 persen, selain itu juga memiliki biodiversity dengan terumbu karang dan biota laut yang beragam.
"Pada kawasan wisata bahari ini juga memiliki pantai berpasir putih, dan pantainya landai serta memiliki panorama yang eksotik," katanya.
Sedangkan kawasan wisata alam, kata dia, dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata rekreasi karena bentuk goa memiliki keunikan yang di dalamnya terdapat stalaktit dan stalakmit yang sangat indah, dan adanya fosil yang berbentuk burung serta terdapat tempat bersemedi masyarakat di masa lampau.
"Goa tersebut memiliki keunikan alam dari mata air mendidih, adanya terasering bentukkan alam dari batu karang, hamparan pasir putih dan terdapatnya air terjun," ujarnya.
Sementara lokasi-lokasi situs sejarah seperti benteng terdapat hamparan pasir kwarsa dari hasil bentukan alam, terdapat pegunungan buatan alam, serta bungker dan bangkai kendaraan perang peninggalan Jepang.
"Kalau Pemerintah Kabupaten Bombana dapat memanfaatkan berbagai potensi wisata itu, daerah ini akan menjadi tujuan wisata menarik dan pada gilirannya dapat menjadi sektor andalan dalam penerimaan pendapatan asli daerah," katanya. (sumber : antarasultra.com)
"Saya sudah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan dunia melihat tempat-tempat wisata yang dikunjungi banyak wisatawan, ternyata Bombana tidak kalah menarik," kata Konsultan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Bombana, Dr Margono Setiawan, di Rumbia, Minggu.
Menurut Setiawan yang juga dosen di Universitas Brawijaya Malang ini, untuk mengembangkan pariwisata di Bombana, pemerintah setempat harus membagi kawasan wisata menjadi tiga kategori berdasarkan tipologi wilayah penghasil tambang emas dan nikel itu.
"Sesuai tipologi wilayah Bombana, maka kawasan pariwisata dapat dibagi tiga yakni kawasan wisata bahari, kawasan wisata alam dan kawasan wisata situs sejarah," ujarnya.
Kawasan wisata bahari meliputi kawasan Pulau Sagori, Pulau Bakau, Pulau Motaha, Pantai Landulu, Pantai Puurano, Pantai Lamere, Pantai Tapuahi dan Pulau Basa.
Selain itu, kawasan wisata alam meliputi Goa Watuburi, Danau Ponu-ponu, Air Terjun Lameroro, Air Panas Larete, Air Terjun Sangkona, Tahiite, Gunung Watunsangia, dan Gunung Sampampolulu.
Sedangkan kawasan wisata situs sejarah meliputi Benteng Tawulagi, Benteng Wasauri, Benteng Tuntuntari dan Benteng Mata Rapa.
"Pada kawasan wisata bahari, dapat dikembangkan wisata selam karena kawasan tersebut merupakan kawasan konservasi sumberdaya perikanan yang didalamnya terdapat beragam jenis terumbu karang yang sangat indah," katanya.
Menurut dia, di kawasan wisata bahari ini masih dijumpai tutupan karang hidup sekitar 50 hingga 70 persen, selain itu juga memiliki biodiversity dengan terumbu karang dan biota laut yang beragam.
"Pada kawasan wisata bahari ini juga memiliki pantai berpasir putih, dan pantainya landai serta memiliki panorama yang eksotik," katanya.
Sedangkan kawasan wisata alam, kata dia, dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata rekreasi karena bentuk goa memiliki keunikan yang di dalamnya terdapat stalaktit dan stalakmit yang sangat indah, dan adanya fosil yang berbentuk burung serta terdapat tempat bersemedi masyarakat di masa lampau.
"Goa tersebut memiliki keunikan alam dari mata air mendidih, adanya terasering bentukkan alam dari batu karang, hamparan pasir putih dan terdapatnya air terjun," ujarnya.
Sementara lokasi-lokasi situs sejarah seperti benteng terdapat hamparan pasir kwarsa dari hasil bentukan alam, terdapat pegunungan buatan alam, serta bungker dan bangkai kendaraan perang peninggalan Jepang.
"Kalau Pemerintah Kabupaten Bombana dapat memanfaatkan berbagai potensi wisata itu, daerah ini akan menjadi tujuan wisata menarik dan pada gilirannya dapat menjadi sektor andalan dalam penerimaan pendapatan asli daerah," katanya. (sumber : antarasultra.com)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !