Sejarah Terbentuknya Kabupaten Bombana Berikut Peta Wilayahnya - Sejarah
pembentukan kabupaten bombana sebagai daerah otonom melalui proses yang panjang
dan melelahkan. dimana kabupaten bombana yang ada sekarang ini, dahulu adalah
sebagian wilayah kerajaan moronene yang ada sejak abad ke-17 dan beberapa
tahun kemudian oleh pemerintah kontroliur belanda merubah kerajaan moronene
menjadi distrik-distrik dibawah pemerintahan kesultanan buton.
seiring
dengan reformasi dan diberlakukannya undang-undang no. 22 tahun 1999 tentang
pemerintahan daerah, dengan di motori oleh rukun keluarga moronene (rkm) dan
belakangan didukung pula oleh beberapa organisasi paguyuban masyarakat, bersama
tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda dan mahasiswa dari wilayah bombana memulai
gagasan pembentukan daerah otonom (kabupaten) di wilayah bekas kerajaan
moronene tersebut.
akan
tetapi jauh sebelum itu, cita-cita perjuangan tokoh-tokoh masyarakat dalam
rangka menjadikan wilayah bekas kerajaan moronene ini sebagai daerah otonom
telah digelorakan dengan munculnya gagasan yang pertama dari :
- pada tanggal 5 september 1948, mokole dari dua distrik masing-masing dari distrik rumbia mokole ferdinand bawea powatu dan distrik poleang mokole muhamad ali, membawa 38 (tiga puluh delapan) orang kepala kampung dari rumbia, poleang dan kabaena meminta kepada resident celebest selatan di makasar agar tanah tumpah darah moronene dapat dibentuk menjadi satu onderafdeling tersendiri terpisah dari onderafdeling buton and laiwoi.
- pada tahun 1949 rukun keluarga moronene (rkm) pusat makassar yang diketuai h. basir dibentuk dan mengemban visi dan misi pembentukan kabupaten moronene dan selanjutnya tanggal 3 agustus 1958, h. misbah menyampaikan tuntutan masyarakat wilayah moronene kepada presiden soekarno saat itu agar dibentuk kabupaten moronene terlepas dari kabupaten buton.
- pada tahun 1964 ketua rkm cabang kendari (bapak rambe) bersama pengurus membuat proposal pembentukan kabupaten moronene yang disampaikan kepada ketua dprgr provinsi sulawesi tengara, dan diterima h. ahmad syafiuddin (putra bombana), selanjutnya dibahas tanggal 26 sampai 31 juli 1965.
- pada tahun 1989 pemerintah sulawesi tenggara merespon aspirasi masyarakat, dengan merencanakan pengembangan propinsi dati i sulawesi tenggara yang dimuat dalam buku repelita v, rencana pemekaran 3 (tiga) kabupaten yakni : kabupaten kendari selatan (laiwoi) dengan ibukota punggaluku, kabupaten buton barat dengan ibukota kasipute dan kabupaten kolaka utara dengan ibukota lasusua.
- pada tahun 1982 bapak simrun bersama bapak rambe menemui bapak letkol pol (purn) m.j. powatu guna membahas kembali pembentukan kabupaten moronene.
- pada tahun 1994 ketua rkm cabang kendari drs. as paulus membentuk tim kerja untuk menyusun proposal ”peningkatan status wilayah moronene menjadi kabupaten”, diketuai ir. abdul halik saleara dan sekretaris drs. muh. samir abdullah. proposal tersebut kemudian diajukan oleh ketua rkm cabang kendari drs. as paulus kepada gubernur sulawesi tenggara drs. h. la ode kaimoeddin di rumah jabatan gubernur tanggal 8 november 1994.
- pada tanggal 2 februari 2000 bertempat di rumah kediaman bapak h.m. yamin indas, s.ip digagas lagi pembentukan kabupaten moronene sebagai respon lahirnya undang-undang nomor 22 tahun 1999, yang hadir saat itu adalah drs. rekson s. limba, m.si, sahrun gaus, sp, h. halidin basir, drs. h. damsid, m.si, dan drs. abubakar.
- pada tanggal 10 februari 2000 bertempat di kediaman ketua rkm cabang kendari (drs. rekson s. limba, m.si) bersama pengurus dan masyarakat lainnya mengadakan rapat menindaklanjuti pertemuan terbatas tersebut dengan membentuk wadah perjuangan yang disebut badan pengurus persiapan pembentukan kabupaten moronene yang disingkat bp3km yang dideklarasikan pada tanggal 12 maret 2000 diketuai oleh drs. ardin sarewo, sekretaris anton ferdinand dan bendahara mardiana juli dengan dukungan pengurus lebih 200 orang yang melibatkan tokoh masyarakat dan sesepuh se kabupaten bombana yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
- bp3km selanjutnya melakukan kiat-kiat koordinasi di tingkat pemerintah daerah kabupaten, provinsi dan pusat selama lebih kurang 2 tahun yang sangat melelahkan dan memerlukan kesabaran.
- dalam sosialisasi yang dilakukan bp3km, terjadi polemik mengenai nama kabupaten yang akan dibentuk diwilayah moronene khususnya dari masyarakat poleang dan poleang timur yang diwadahi oleh himpunan masyarakat poleang (himaspol) kendari, dimana ketika itu himaspol mengusulkan 3 (tiga) nama ke dprd kabupaten buton yakni: kabupaten buton barat, kabupaten bombana (melalui mokole intama ali) dan kabupaten bukari.
- tanggal 9 mei 2000 dprd kabupaten buton kemudian mengeluarkan rekomendasi nomor 91/125/dprd/2000 yang salah satu diktumnya adalah merekomendasikan 3 (tiga) nama yakni kabupaten moronene, kabupaten buton barat dan kabupaten bombana untuk disosialisasikan dan dimusyawarahkan kembali agar dapat disepakati 1 (satu) nama dari 3 (tiga) nama yang diusulkan.
dalam
waktu ± 2 tahun berpolemik nama kabupaten antara rkm, bp3km dan himaspol maka
bupati buton ir. h. l.m syafei kahar memediasi untuk menetapkan 1 (satu) nama
kabupaten.
- pada tanggal 8 juni 2002 bupati buton ir. h. l.m syafei kahar memimpin pertemuan antara rkm, bp3km dan himaspol sampai pukul 14.00 wita belum ada kesepakatan untuk satu nama, maka bupati buton secara mendadak membentuk tim 9 untuk merumuskan satu nama kabupaten. tim 9 ini terdiri dari wakil-wakil kecamatan :
- kecamatan rumbia dan kecamatan rarowatu : ir. abdul halik saleara, drs. samir abdullah dan hj. siti saleha, se, m.si
- kecamatan poleang dan kecamatan poleang timur diwakili drs. h.m..nur rakhman, drs. sukarnaeni, ridwan, s.sos.
- wakil kecamatan kabaena dan kecamatan kabaena timur drs. h. zainuddin tahyas, se, m.si, asyraf nurdin, s.ag dan hamson sulaeman, sm.hk.
- tanggal 1 juli 2002 bupati buton ir. h. lm. syafei kahar mempertemukan kembali tim 9 (sembilan) yang ditambah dengan anggota dprd yang mewakili daerah pemilihan di enam kecamatan waktu itu, masing-masing :
- H.M. YUNUS DM,
- Drs. H. ABUSTAM,
- DAWONDU MUNARA,
- AMIER SLENNY, B.Sc.
anggota
dprd yang mewakili 6 (enam) kecamatan tersebut akhirnya menyepakati nama
kabupaten bombana, yang tertuang dalam berita acara nomor x tahun 2002 tanggal
1 juli 2002 yang ditandatangani bersama dan mengetahui bupati buton.
setelah
terjadi kesepakatan nama kabupaten, kemudian rkm dan himaspol bersama tokoh
masyarakat, tokoh adat, pemuda dan mahasiswa di 6 (enam) wilayah kecamatan
menyatukan tekad perjuangan untuk mewujudkan kabupaten bombana dengan membentuk
wadah baru perjuangan yakni komite percepatan pembentukan kabupaten bombana
disingkat kp2kb, yang tertuang dalam surat keputusan bersama rukun keluarga
moronene (rkm) cabang kendari dan himaspol nomor kep.01/rkm-himaspol/iii/2003,
tanggal 17 maret 2003, dengan ketua sahrun gaus, sp, sekretaris drs.
sukarnaeni, bendahara ir. h. rustam supendy, m.si dilengkapi personalia
sebanyak 123 orang.
awal
mei 2003, polemik penetapan letak ibukota kabupaten bombana berlangsung cukup alot.
anggota dprd kabupaten buton dari wilayah bombana yag gigih memperjuangkan
ibukota kabupaten bombana di rumbia adalah dl suhar dan dawondu munara didukung
sepenuhnya tokoh-tokoh masyarakat rumbia aras tarika, drs. kasmir, pajawa
tarika, s.pd, makmur, s.pi dan paguyuban elemen mahasiswa dari rumbia dan
rarowatu.
sejak
terbentuknya, kp2kb senantiasa melakukan sosialisasi dan koordinasi mulai dari
tingkat kecamatan sampai pada tingkat pusat untuk mewujudkan kabupaten bombana
sebagai daerah otonom dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat di antaranya:
- di bau-bau ibukota kabupaten buton diantaranya : P. MALIK, BA, Drs. AHMAD SYAMSUDDIN, HASANUDDIN S.Sos, ANTAMUDDIN UMAR, Drs. H. IDRUS EFFENDY KUBE, NELWAN RUMBAYAN, Drs. MASHUDDIN BASIR, M.Si, Drs. AHMAD NASARUDDIN, AHMAD YANI, S.Pd, dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
- ditingkat propinsi, selain tokoh-tokoh sentral yang tergabung dalam lembaga percepatan diatas, juga turut memberikan andil diantaranya : dr. H. SJAFIUDDIN DULLAH, SP.PD, SIMRUN S, Drs. ANDI MUHTAR, H. MUSTAFA SYARIF, SE, M.Si, Ir. MASYURA ILAH LADAMAI, HALIDIN BASIR, Drs. DAMSID, M.Si, SALIM RIGAY, SELAMET RIGAY, SE, ST, ARIF MANENTE, BE, AKP. Drs. M. YAHYA, M. SAHIDO TAMBERA, IDRUS INDAS, Drs. IDRIS KAPITA, Pdt. HALE POWATU, Drs. SAID KAPITA, Drs. Ec. H. THAMRIN, Drs. MANSUR, MUH. ISKANDAR SM.HK, Drs. MUSTAFA DM, MAKMUR IBNU HAJAR, SE, M.Si, ARIFUDDIN, AKP ALI KAMRI, Drs. NAWASIR NAWAWI, Drs. SUGIAN NOOR, Ir. RUSDIAMIN, MASRUL RAMA, S.Ag DAN masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
- kemudian ditingkat pusat atau Jakarta : Ir. H.M. YUNUS SJAMSUDDIN BERSAMA DR. HC. LA ODE JENI HASMAR, S.Sos, M.Si yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan dalam mewujudkan Kabupaten Bombana.
setelah
melalui proses perjuangan yang panjang dan melelahkan tersebut, akhirnya
pada tanggal 18 desember 2003 lahirlah undang-undang nomor 29 tahun 2003,
tentang pembentukan kabupaten bombana, kabupaten wakatobi dan kabupaten kolaka
utara di provinsi sulawesi tenggara (lembaran negara republik indonesia tahun
2003 nomor 144, tambahan lembaran negara nomor 4339) yang didefinitifkan pada
tanggal 7 januari 2004 oleh menteri dalam negeri, dan pelantikan penjabat bupati
pertama tanggal 17 januari 2004 di bau-bau kabupaten buton, menandai
sebuah era baru pemerintahan daerah (local government) di sulawesi
tenggara. proses pengundangan undang-undang nomor 29 tahun 2003 pada
tanggal 18 desember 2003 inilah yang hari ini kita peringati sebagai hari
lahirnya kabupaten bombana yang telah dinantikan.
dalam
usia yang masih sangat muda ini, sejak berdirinya kabupaten bombana, sampai
dengan saat ini era kepemimpinan pemerintahan telah ditandai dengan 4 (empat)
kali pergantian pucuk pimpinan pemerintahan yaitu:
- dr. H. SJAFIUDDIN DULLAH, Sp.PD DARI TANGGAL 17 JANUARI 2004 S/D 22 JUNI 2005
- DRS. H. DJALIMAN MADY, MM MULAI TANGGAL 22 JUNI S/D 9 NOPEMBER 2005
- DR. H. ATIKURAHMAN, MS DAN MUHAMAD SUBHAN TAMBERA, SE, M.Si MULAI TANGGAL 9 NOPEMBER 2005 S/D 9 NOPEMBER 2010.
- Ir. H. MUHAMMAD HAKKU WAHAB, M.Si, MULAI 9 NOPEMBER 2010 SAMPAI DENGAN TANGGAL 25 AGUSTUS 2011.
- H. TAFDIL, SE, MM, DAN Ir. Hj. MASYURA mulai tanggal 25 AGUSTUS 2011 s/d sekarang yang dilantik oleh gubernur sulawesi tenggara atas nama presiden republik indonesia pada tanggal 25 agustus 2011 berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131.74-544 DAN NOMOR 132.74-545 TANGGAL 13 JULI 2011.
demikianlah
sejarah singkat terbentuknya kabupaten bombana yang hari jadinya yang kedelapan
kita peringati pada hari ini.
dibacakan pada
hut Kabupaten Bombana ke-8
tanggal 18 desember 2011
Doc
Data : Drs. HASDIN RATTA, M.Si
(sumber :bombanakab.go.id)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !