Bistik Gaya China dari Restoran Jadul di Rumah Makan Akoen | food.detik.com - Bersantap di restoran ini seakan ditarik kembali ke masa lampau. Desain interiornya sederhana dengan nuansa antik yang tak dibuat-buat.Keunggulan sajiannya membuat restoran ini tetap ramai dikunjungi dari
dulu sampai sekarang.
Spanduk besar di depan restoran ini bertuliskan 'RM. Akoen'. Bangunannyaseperti menempati rumah berlantai satu. Di terasnya terdapat beberapameja dan kursi bergaya jadul (jaman dulu) serta meja kasir.
Kalau tak merokok, masuklah untuk menikmati sejuknya pendingin ruangan.Meja yang masing-masing memuat delapan kursi ini memang cocok denganhidangan a la /Chinese home cooking/ yang disajikan, yang biasanyaberporsi besar. Karenanya, restoran ini dari dulu jadi tempat makankeluarga.
Segala macam hidangan khas restoran China bisa ditemukan di sini. Mulaidari olahan nasi, mie, kwetiau, sayuran, tahu, ayam, seafood, sampaidaging sapi. Untuk minuman, selain/soft drink/ dan jus, di sini juga
tersedia berbagai macam minuman es seperti es nangka dan es lidah buaya.
Karena restoran ini terkenal akan kelezatan mi yamiennya, kamipun takragu memesannya dengan tambahan pangsit (Rp 25.000). Untuk menu kedua,kami memilih bistik sapi (Rp 46.000).
Mungkin karena pelanggan sedang tak terlalu ramai, pesanan kami datanglumayan cepat. Langsung saja mi yamien berwarna cokelat kami cicipi.Hmm... Minya yang keriting kecokelatan terasa lentur lembut saat
dikunyah. Tambahan kecap memberikan rasa manis yang pas tak berlebihan.
Taburannya berupa potongan daging ayam tanpa tulang, caisim, danpotongan jamur kancing yang cukup besar. Tiga buah pangsitnya disajikanterpisah bersama kuah kaldu bening. Wah, pangsit rebusnya sangat lembut!Isian dagingnya juga kenyal empuk dengan rasa bawang yang dominan. Makinenak saat diaduk dengan sambal rawit merah yang digerus halus dan acartimun. Kedua /condiment/ ini tersedia di meja
dulu sampai sekarang.
![]() |
foto:food.detik.com |
Spanduk besar di depan restoran ini bertuliskan 'RM. Akoen'. Bangunannyaseperti menempati rumah berlantai satu. Di terasnya terdapat beberapameja dan kursi bergaya jadul (jaman dulu) serta meja kasir.
Kalau tak merokok, masuklah untuk menikmati sejuknya pendingin ruangan.Meja yang masing-masing memuat delapan kursi ini memang cocok denganhidangan a la /Chinese home cooking/ yang disajikan, yang biasanyaberporsi besar. Karenanya, restoran ini dari dulu jadi tempat makankeluarga.
Segala macam hidangan khas restoran China bisa ditemukan di sini. Mulaidari olahan nasi, mie, kwetiau, sayuran, tahu, ayam, seafood, sampaidaging sapi. Untuk minuman, selain/soft drink/ dan jus, di sini juga
tersedia berbagai macam minuman es seperti es nangka dan es lidah buaya.
Karena restoran ini terkenal akan kelezatan mi yamiennya, kamipun takragu memesannya dengan tambahan pangsit (Rp 25.000). Untuk menu kedua,kami memilih bistik sapi (Rp 46.000).
Mungkin karena pelanggan sedang tak terlalu ramai, pesanan kami datanglumayan cepat. Langsung saja mi yamien berwarna cokelat kami cicipi.Hmm... Minya yang keriting kecokelatan terasa lentur lembut saat
dikunyah. Tambahan kecap memberikan rasa manis yang pas tak berlebihan.
Taburannya berupa potongan daging ayam tanpa tulang, caisim, danpotongan jamur kancing yang cukup besar. Tiga buah pangsitnya disajikanterpisah bersama kuah kaldu bening. Wah, pangsit rebusnya sangat lembut!Isian dagingnya juga kenyal empuk dengan rasa bawang yang dominan. Makinenak saat diaduk dengan sambal rawit merah yang digerus halus dan acartimun. Kedua /condiment/ ini tersedia di meja
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !