Koneksi Antar Materi - Pengambilan Keputusan Modul 3.1 - My Life is My Freedom
Headlines News :
Home » » Koneksi Antar Materi - Pengambilan Keputusan Modul 3.1

Koneksi Antar Materi - Pengambilan Keputusan Modul 3.1

Written By mridwan on Rabu, 26 April 2023 | 09.12

 

  1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Keputusan yang tetap merupakan salah satu wujud pengejawantahan dari Prata Triloka tersebut. Keputusan yang tepat akan menjadi bentuk teladan yang baik sebagai pemimpin karena dengan keputusan tersebut akan tumbul rasa diperlakukan adil sehingga menjadikan si pengambil keputusan tersebut sebagai panutan. Keputusan yang tepat juga menjadikan orang merasa termotivasi karena merasa di hargai di pedulikan. Seperti kasus dilema etika siswa diberi kebijaksanaan terhadap nilai murid dengan mempertimbangkan potensi murid di bidang yang lain akan menumbuhkan motivasi anak untuk lebih mengembankan potensinya di bidang tersebut. Keputusan yang tepat juga bisa menjadi pendorong untuk berbuat lebih baik. Misalnya jika ada kasus yang melibatkan guru honor dan guru pns, jika perlakuan yang diberikan adil tanpa melihat status, maka akan mendorong menumbuhkan rasa percaya diri guru honor tersebut karena merasa dihargai dan diperlakukan sama. Tentu efek sebaliknya bisa terjadi jika ternyata keputusan yang diambil terkesan membeda-bedakan. Jadi bisa disimpulkan bahwa filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan yang sangat erat dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin.

  1. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Dalam pengambilan suatu keputusan, seringkali kita bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkaitan dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan sesuatu yang berlaku secara universal, seperti yang telah disampaikan di atas. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik, sepantasnya menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip etika yang pasti.  Prinsip-prinsip etika sendiri berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang.

Nilai-nilai kebajikan universal sendiri telah dibahas dan pelajari di modul 1.2 dan 1.4,  yaitu pada saat membahas tentang Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak, serta  Budaya Positif. Diane Gossen (1998) seorang pakar pendidikan dan praktisi disiplin positif mengemukakan bahwa pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal ini merupakan hal kunci yang perlu diajarkan kepada murid-murid kita. Selanjutnya Gossen berpendapat bahwa bila kita ingin menumbuhkan motivasi instrinsik dari dalam diri seseorang, maka tumbuhkan pemahaman terhadap nilai-nilai kebajikan universal. Nilai-nilai kebajikan universal bisa berupa antara lain Keadilan, Keselamatan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Rasa Syukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Berkomitmen, Percaya Diri, Kesabaran, Keamanan, dan lain-lain. Dari sinilah kita bisa melihat bagaimana nilai yang tertanam dalam diri kita memiliki peranan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan

  1. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Dalam proses pengambilan keputusan, selain mengikuti 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, keterampilan yang telah dipelajari pada modul-modul sebelumnya akan sangat membantu misalnya keterampilan coaching, karena keterampilan ini membekali seorang guru untuk menjadi coach bagi dirinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik.

  1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Selain keterampilan coaching sebagaiman telah dipaparkan diatas, untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi  kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial  (relationship skills). Proses pengambilan keputusan seharusnya juga dilakukan dengan kesadaran penuh (mindful) dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada. Kompetensi Sosial Emosional yang dimiliki akan membantu mengambil keputusan yang lebih netral dan efektif, bukan selalu berdasarkan emosional.

 

  1. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Disinilah pentingnya kita memahami nilai-nilai kebajikan universal (modul 1) karena keputusan yang diambil dengan nilai-nilai yang dianut oleh peserta didik tetap akan menghasilkan keputusan yang baik. Tentu akan lebih baik lagi  jika melewati fase 9 pengujian pengambilan keputusan. Tetapi setidaknya nilai-nilai kebaikan universal bisa mnjadi pondasi awal pengambilan keputusan yang baik.

  1. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tidak tepat bisa menimbulkan riak dan bisa berdampak jangka panjang. Akan timbul rasa ketidak adilan, kecemburuan, perasaan dirugikan dan diabaikan yang timbul dari keputusan yang tidak tepat. Hal tersebut bisa menciptakan group atau kelompok-kelompok (buat yang mesara diabaikan dan diperlakukan tidak adil) dan memicu lingkungan yang tidak harmonis dan jauh dari lingkungan yang kondusif dan positif. Dampak jangka panjang adalah sulitnya kepala sekolah menyatukan segenap unsur disekolah untuk membangun sekolah yang lebih maju.

  1. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang sulit ketika keputusan yang diambil berkaitan dengan sesama guru, terlebih lagi jika berkaitan dengan guru yang berpengaruh disekolah karena keputusan yang salah bisa pengaruh besar terhadap kondusifitas lingkungan sekolah. Salah satu hal yang bisa memancing perbedaan adalah tentang perbedaan pandangan atau paradigma dalam melihat suatu hal.

  1. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Dalam keterampilan pengambilan keputusan seringkali berbagai kepentingan saling bersinggungan, dan ada pihak-pihak yang akan merasa dirugikan atau tidak puas atas keputusan yang telah diambil. Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk permasalahan yang sama-sama benar, sebagai seorang pemimpin , kita perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. Keputusan yang diambil terkait pengajaran harus selalu berpihak dan memerdekakan murid kita. Perbedaan potensi bisa diakomodir dengan pembelajaran berdifferensiasi untuk memenuhi kebutuhan murid. Hal tersebut juga bisa dituangkan dalam pengambilan keputusan untuk tidak memaksa murid untuk memahami semua materi atau mematikan potensi murid karena ketidakpahamannya terhadap suatu materi, tetapi keputusan harus selalu mempertimbangkan kebutuhan dan potensi murid.

  1. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Kasus Rayhan pada modul eksplorasi konsep yang adalah seorang murid kelas 12 yang sangat berbakat dalam bidang seni, namun ketahuan menyontek saat ujian matematika. Rayhan bisa kehilangan kesempatannya untuk mendapatkan beasiswa di universitas impiannya jika Rayhan dinayatakan tidak lulus ujian tersebut. Tetapi sekolah bisa memiliki opsi trilema, seperti memberi ujian ulang atau susulan sehingga sekolah tidak terkesan membeda-bedakan tetapi juga disisi lain keputusan sekolah tetap mengakomodir potensi dan kebutuhan murid. Ini adalah contoh kasus bagaimana keputusan bisa mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-murid.

  1. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Modul-modul ini saling berkaitan satu sama lain dan akan sangat bermanfaat jika kita bisa memahaminya karena bisa digunakan dalam mendukung praktik pengampilan keputusan. Misalnya pengetajuan tentang nilai-nilai kebaikan universal karena prinsip etika sendiri berasal dari nilai kebaikan universal tersebut. Atau kompetensi sosial emosional akan sangat menunjang seseorang tetap tenang dan matas secara secara emosional dalam suasana genting sehingga keputusan yang diambil tetap selalu rasional.

  1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

a.       Dalam pengambilan keputusan dikenal istilah Dilema Etika dan Bujukan Moral. Dilema etika merujuk pada dua keputusan yang kedua pilihannya sama-sama benar sedangkan Bujukan Moral merujuk pada keputusan antara benar dan salah.

b.      4 Paradigma  pengambilan keputusan yaitu :

·         Individu lawan kelompok (individual vs community) yaitu pertentangan antara individu/kelompok kecil lawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya

·         Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) yaitu pilihannya adalah antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya (dengan membuat pengecualian alasan kemurahan hati dan kasih sayang)

·         Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita akan menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya.

·         Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) yaitu memilih keputusan yang kelihatannya terbaik untuk saat ini atau yang terbaik untuk masa yang akan datang.

c.       3 prinsip pengambilan keputusan yaitu :

·         Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

ü  Prinsip : saya lakukan karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang

ü  Utilitarianisn : mengerjakan apa yang dapat menghasilkan kebaikan terbesar untuk jumlah orang terbanyak

ü  Berpusat pada konsekuensi

ü  Kritik: kita tidak bisa memprediksi semua hasil akhir

·           Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

ü  Prinsip: ikuti prinsip atau aturan yang telah ditetapkan

ü  Deontologis, Bhs Yunani => Deon:Tugas atau kewajiban

ü  Berpusat pada "apa tugas atau kewajiban kita"

ü  Kritik : terlalu Kaku dan tidak memperhatikan keberagaman

·         Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

ü  memutuskan sesuatu dengan pemikiran apa yang anda harapkan orang lain akan lakukan terhadap anda

d.      9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan

·         Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

·         Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

·         Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

·         Pengujian benar atau salah

ü  Uji Legal : menguji apakah suatu masalah melanggara peraturan hukum

ü  Uji Regulasi/Standar Profesional : menguji adanya pelanggaran aturan profesi

ü  Uji Intuisi : pengujian secara intuisi pengambil keputusan

ü  Uji Publikasi : pengujian jika suatu masalah dipublikasi secara luas

ü  Uji Panutan/Idola : pengujian keputusan apa yang akan diambil panutan kita

·         Pengujian Paradigma Benar lawan Benar yaitu apakah suatu masalah memenuhi kriteria sebagai dilema etika

·         Menguji dengan Melakukan Prinsip Resolusi, apakah berbasis hasil akhir, Peraturan atau rasa peduli.

·         Pengujian Opsi Trilema, yaitu Penyelesaian diluar 2 dilema pilihan

·         Buat Keputusan

·         Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Hal-hal diluar dugaan adalah banyaknya kasus dilema yang hampir serupa ditemui di banyak sekolah. Hal yang diluar dugaan selanjutnya adalah tahapan pengambilan keputusan ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan tetapi membutuhkan banyak pengujian dan jam terbang untuk kemudian terbiasa memutuskan sesuatu.

  1. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, yaitu kasus yang melibatkan siswa. Perbedaan dengan yang dipelajari di modul adalah efek kasusnya tidak sebesar jika melibatkan kepala sekolah, kemudian penganannya tidak melewati pengujian sebagaimana di modul tetapi dengan intuisi pertimbangan baik dan benarnya sesuai aturan.

  1. Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Modul ini sangat bermanfaat bagi saya karena dengan modul ini saya jadi tahu bahwa dalam pengambilan keputusan harus melewati beberapa proses dan bisa secara bertahap mempraktekkannya dalam lingkungan sekolah.

  1. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting, baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin. Sebagai individu, saya secara mandiri bisa menerapkan fase atau cara pengambilan keputusan disekolah. Sebagai pemimpin akan sangat berguna mengerti alur dan konsep pengampilan keputusan karena keputusan seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan linkungan sekolah yang harmonis.

 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Kata Mutiara

 
Support : | |
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. My Life is My Freedom - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website